Cari Blog Ini

Senin, 04 Agustus 2014

(FF) Mystery of Old House (chapter 1)




Cast     : Lee Chaerin (OC), Jo Youngmin. Jo Kwangmin, No MInwoo
Genre  : Horror
Disclaimer  : cast milik manajemen sama orang tuanya. ff murni buatan saya.

-Mystery of Old House-


Chae rin seorang siswi yang awalnya hanya orang biasa tiba-tiba berubah setelah kejadian aneh yang dialaminya satu minggu yang lalu.

----Flashback satu minggu lalu-----
Sepulang sekolah seperti biasa young min, kwang min, min woo dan chae rin pulang bersama dan mereka harus melewati sebuah rumah tua yang tak berpenghuni dan konon katanya sering terlihat seorang gadis kecil yang membawa boneka-nya berdiri didepan rumah itu sambil menangis.
*Didepan rumah tua*
“kwang tangkap” kata chae rin sambil menendang batu yang ada disana.
Kwang pun segera menangkap batu itu dan ia oper lagi ke chae rin. Setelah melewati rumah tua itu min woo yang dari tadi diam pun angkat bicara.
“ya.. apa kalian tahu, katanya kemarin ada seorang namja yang melihat anak kecil itu” kata min woo pelan.
“jinjja?” Tanya chae rin sambil menendang batu yang dari tadi ia dan kwang mainkan.
“ne. katanya anak itu menangis sambil menanggil eommanya. Dan setelah namja itu Tanya dimana rumahnya, anak itu membawa namja itu sampai didalam rumah tua itu. Dan kalian tahu apa yang namja itu lihat??” jelas min woo.
“apa,, apa?” Tanya kwang penasaran.
“katanya di dalam sana ada hantu tanpa kepala” kata min woo menakut-nakuti.
“ah jinjja?? Aku tidak percaya.” Kata chae rin

Sesampainya dirumah,dia segera mengambil batu yang dari tadi ia bawa dari depan rumah tua dan berniat ingin membuangnya ke saluran air. Tetapi setelah di perhatikan ternyata itu bukan sebuah batu, dan bisa dibilang seperti mata untuk boneka. Niatnya untuk membuang benda itu pun diurungkan, benda itu pun ia simpan dikamarnya.

Ketika chae rin sedang mandi ia teringat perkataan min woo tentang rumah tua itu dan anak kecil yang ada disana. Entah kenapa tiba-tiba ia menjadi merinding dan segera menyelesaikan mandinya. Belum sempat ia keluar dari kamar mandi terdengan suara anak kecil menangis. Chae rin mengira yang menangis tadi keponakannya tetapi setelah ia tanya pada adiknya ternyata kakak dan keponakannya sedang pergi keluar dari siang.
‘kalau itu bukan keponakanku lalu siapa yang tadi menangis?’ batin chae rin.

“aish.. mungkin itu hanya ilusinasiku saja.” kata chae rin mencoba menenangkan diri.

Tengah malam chae rin terbangun dari tidurnya dan langsung pergi menuju toilet. Selesai dari toilet ia mencoba untuk tidur lagi tapi ia terus mengingat perkataan min woo tadi sore. tiba-tiba mata boneka itu terjatuh dari meja belajarnya dan membuat chae rin ketakutan. Chae rin mencoba untuk setenang mungkin dan berjalan untuk mengambil mata boneka itu. Ketika ia berbalik untuk menuju tempat tidurnya ia melihan anak kecil sedang menangis diatas tempat tidurnya dan sontak ia berteriak sekeras mugkin lalu pingsan.
Setelah kejadian itu mata batin chae rin terbuka dan kemana pun ia pergi ia melihat mahluk yang tak kasat mata.
Flashback end

*istirahat*
“ya chae rin, ayo kita kekantin” ajak minwoo
“ne”jawab chaerin singkat.
Sesampainya dikantin chaerin melihat seorang yeoja yang diikuti hantu.
“kesihan yeoja itu” kata chaerin pelan.
Min woo yang ada disebelahnya tak sengaja mendengar ucapan chaerin tadi.
“nugu?” Tanya min woo.
“aniya, bukan siapa siapa” jawab chaerin.
“ya kau kenapa dari minggu lalu kau berubah?” Tanya kwang penasaran.
“aku akan mengatakannya kalau aku sudah siap” jawab chaerin yang membuat min woo dan kwangmin semakin penasaran.
“aku kekelas duluan nafsu makanku tiba-tiba menghilang.” Lanjut chaerin dan langsung pergi meninggalkan min woo dan kwangmin.
“ada apa dengannya?” Tanya youngmn yang baru saja sampai dikantin.
“molla” jawab minwoo singkat.
***
*Sepulang sekolah tak jauh rumah tua*
“eonni.. eonni” panggil anak kecil yang ada dirumah tua itu sambil menarik baju chae rin.
‘aish kenapa dia ada disini’, batin chae rin.
Mendekati rumah tua, anak itu menarik tangan chae rin dan membawanya masuk kedalam rumah tua itu. young min, kwangmin , dan minwoo yang berjalan dibelakangnya hanya mengikuti chaerin dengan terheran-heran. Chaerin mencoba untuk melepaskan tangannya dari anak itu, tapi semakin ia mencoba untuk pergi anak itu memegang tangan chae rin semakin erat.
“ya chaerin mengapa kita kesini??” Tanya kwangmin yang mulai ketakuatan.
“jujur aku tak ingin kesini tapi anak ini terus menarik tanganku” jelas chaerin sambil menarik tangannya.
“a... anak… anak yang mana?? Disini hanya ada kita berempat??” Tanya min woo mencoba mengkonfirmasi perkataan chaerin tadi.
“aish, penjelasannya panjang, kumuhon jangan tinggalkan aku sendirian disini yah”, Kata chaerin memelas.
“nde” jawab 3mins.

Brak.. pintu luar tiba-tiba tertutup, youngmin, kwangmin, minwoo dan chae rin yang didalam rumah tua itu binggung harus melakukan apa. Anak itu terus membawa chaerin dan 3mins kedalam rumah tua itu. sesampainya disuatu ruangan akhirnya anak itu melepaskan tangan chaerin. Anak itu menunjuk kan sebercak darah yang ada dilantai, karena mereka tidak bisa berkomunikasi anak itu menulis disebuah cermin dengan darah. ‘APPA’ tulis anak itu.
“appa?” Tanya youngmin mulai penasaran.
Anak itu hanya mengangguk sambil menunjuk ke arah pistol yang tergeletak tak jauh dari bercak darah itu. dan kemudian ia menulis lagi dan kali ini ia menulis kata ‘MATI’.
“appa, pistol, mati, apa maksudnya?” Tanya chaerin mencoba mengerti apa yang dimaksud anak itu.
“mungkin appanya mati karena ditembak seseorang” kata young min. Dan di iyakan oleh anak itu.
“siapa yang melakukannya?” Tanya chaerin pada anak itu. dan kali ini anak itu menunjuk ke tas yang ada tak jauh dari tempat itu. chaerin pun segera mengambil tas itu dan melihat barang yang ada didalamnya, terdapat sebuah kartu tanda pengenal didalamnya. Anak itu mencoba menjelaskan pada chaerin kalau orang itu adalah kakaknya.
Hampir setengah jam mereka didalam rumah itu saat mereka berkeliling youngmin menemukan sebuah foto keluarga.
“kwang, minu, chae cepat kesini” panggil young. Mereka bertiga pun segera menghampiri young.
“lihat ini,
***
Keesokan harinya kelas mereka kedatangan murid baru, seorang yeoja yang sangat cantik.
“annyeonghasaeyo, joneun kim gyuri imnida”
salamnya dengan senyuman manis yang tersinggung di bibirnya. Tetapi berbeda dengan seorang yeoja yang ada dibelakangnya. Yeoja itu melirik dan tersenyum sinis kearah chaerin, sepertinya yeoja itu menyadari kalau chaerin dapat melihatnya. Yeoja itu pun berjalan mendekati chaerin. Chaerin yang sangat ketakutan menundukan kepalanya dan tanpa ia sadari keringat dingin keluar dan membasahi wajahnya. Yeoja itu sempat berhenti tempat disamping chaerin dan melihatnya dengan tatapan sinis dan kemudian berjalan kebangku kosong yang ada dibelakang chaerin. Min woo yang baru menyadari chaerin terlihat pucat dengan keringat yang membasahi wajahnya segera menanyakan apakan chaerin baik-baik saja. Youngmin dan kwangmin pun menghampirinya dan menanyakan pertanyaan yang sama dengan min woo.
“ya chaerin ah, kau kenapa? Apa kau sakit? Ayo kita ke uks” ajak youngmin.
“gwaenchana. kwangmin-ah apa kau mau bertukar tempat duduk denganku?” Tanya chaerin.
“wae?” Tanya kwang balik.
“aku sedikit pusing, aku ingin tidur. Maukah kau bertukar tempat duduk denganku? Satu hari saja. Kumohon.” Pinta chaerin
“ah. Baiklah” jawab kwang.
Ketika istirahan chaerin memutuskan untuk tidak ikut kekantin karena gyuri ada disana. Ketika gyuri kembali kekelas ia melihat chaerin yang sendirian, dan kemudian menghampirinya.
“kau tak perlu takut dengannya, dia penjagaku” jelas gyuri.
“bagaimana aku tidak takut dengannya dia selalu menatap sinis padaku, seperti ingin membunuhku” jawab chaerin ketus.
“eooh ka.. kau tahu aku bisa melihatnya?” Tanya chaerin tak percaya.

Skip time==>
Sepulang sekolah chaerin membuka tasnya dan kartu pengenal si pembunuh itu jatuh. Ia segera mengambilnya dan melihat nama di kartu pengenal itu. ‘kim gyuri’ batinnya sambil membaca nama dikartu pengenal itu. deg… jantung chaerin berdetuk kencang tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Setelah ia melihat fotonya ia teringat dengan yeoja yang selalu mengikuti kim gyuri temannya.

You & I .. I .. I .. I .. I
he eojil su eobseo, pogi halsu eobseoYou & I .. I .. I .. I .. Ieotteohke dwen geonji, chueok sogye mwonji neomu seulpeoYou & I.. I .. I .. I .. I .. You & Iimi neujeot dangeol araYou & I.. I .. I .. I .. I .. You & I
Tiba-tiba handphone chaerin berdering.
“yeobosaeyo, nuguya?” Tanya chaerin ketus
“selamat kau sudah mengetahuinya dan benar akulah yang membunuh keluarga itu” kata yeoja diseberang sana.
“ya gyuri, kenapa kau melakukannya, apa salah mereka?” Tanya chaeri sedikit berteriak.
“kenapa?? Karena aku muak dengan tingkah mereka. Berpura-pura polos padahal dirinya biadab. Dan karena kau sudah mengetahui ini semua, aku akan melakukan hal yang sama padamu, atau sahabat-sahabatmu”

Seketika itu tubuhnya merinding dan kaku. ‘a.. aku kenapa? Kenapa tiba-tiba tubuhku kaku seperti ini’ batin chaerin.
“HHAHAHAHAHA” terdengar suara seorang yang sedang tertawa. Suara dari orang yang tadi meneleponnya. Dengan sekuat tenaga chaerin mencoba untuk berbalik, tapi tidak bisa badanya seperti ada yang memeganginya sangat kuat. Tidak lama kemudian eomma chaerin memanggilnya dan baru badannya dapat digerakan kembali.
‘young, kwang, minu’ batinnya dalam hati.
Chaerin segera mengganti baju dan pergi mencari youngmin, kwangmin, minwoo. Mencari dirumahnya, tempat lesnya, bahkan mencarinya kesekolah. Semua tempat sudah didatangi tapi hasilnya nihil. Hanya satu tempat yang belum didatangi chaerin yaitu rumah tua. Ia segera mengambil sepedanya dan mengayuhnya sekuat tenaga agar cepat sampai dirumah tua itu.

Sementara itu rumah tua youngmin, kwangmin, dan minwoo, hanya diam tak berdaya karena badan mereka tak bisa digerakan dan mereka dikurung disebuah ruangan dimana ruangan itu penuh dengan tulang tengkorang yang tergeletak dimana-mana.
“aku yakin chaerin pasti kesini!!” teriak minwoo pada yeoja didepannya.
“seyakin itu kah kau?” Tanya yeoja itu pada 3mins.
“nde, dia pasti kesini” jawab youngmin.
“nde, karna dia sahabat kami” lanjut kwangmin.
“apa katamu? Sahabat? Kau percaya pada persahabatan?” tanyanya lagi.
“nde” jawab youngmin, kwangmin, dan minwoo bersamaan.
“memuakkan” teriak kim gyuri sambil memukul 3mins. Dan 3mins terus bicara tentang persahabatan, gyuri yang sangat membenci persahabatan kembali memukul 3mins sampai tubuh mereka berlumuran darah.
Chaerin yang melihat ke-tiga sahabatnya kesakitan hanya bisa menangis, dia tak bisa apa-apa seluruh pintu dan jendela dirumah itu terkunci.
“gyuri stop, kumohon lepaskan mereka” teriak chaerin dari luar.
Gyuri yang menyadari chaerin telah mengganggu waktu mainnya tiba-tiba muncul dihadapan chaerin dan membawa chaerin ke hadapan ketiga sahabatnya, gyuri membanting tubuh chaerin kesebuah cermin tak jauh dari 3mins. Darah mengalir dari punggung chaerin kerena terkena pecahan cermin.
“chaerin-ah” panggil minwoo. 3mins menghampiri chaerin yang sudah tak sadarkan diri, mereka membawa chaerin keluar rumah itu dan mencari rumah sakit terdekat dengan tenaga yang masih tersisa sedangkan gyuri entah hilang kemana. 

YE-A PROFILE

YE-A Profile

YE-A's "Up & Down" promotional picture.

oke setelah sekian lama tidak posting di blog ini akhrnya saya kembali dengan membawa girlgroup baru. YE-A /tepuk tangan/

Girlgroup yang terdiri dari 8 member ini (Hyei, Dohye, Pier, Yigyer, Kazoo, Yeorin, Hady, Chai) berada di bawah label Kiroy Company. Mereka debut tanggal 16 Juli 2014 dengan single "Up and Down"

Name : YE-A
Debut : July 16, 2014
Label : Kiroy Company
Music Video : Up and Down
Fan Club : Yes
Official Twitter : @YEA_OfficialK
Official Facebook : Ye.A
Official FANCAFE : www.daum.net/YeA-K


Profile Member
[​IMG]
Real Name : Park Hyesung
Name : Hyei
Birthday : 89.08.12
Position : vocal
Height : 167 cm
Weight : 48 kg
Blood Type : O
Formerly in : My-B

[​IMG]
Real Name : Dohye Hwang
Birthday : 91.04.27
Position : vocal
Height : 167 cm
Weight : 48 kg
Blood Type : B

[​IMG]
Real Name : Lee Taeyeon
Name : Pier
Birthday : 94.01.11
Position : N/A
Height : 162 cm
Weight : 45 cm
Blood Type : B

[​IMG]
Real Name : Hwang HyungJin
Name : Yi gyer
Birthday : 94.09.10
Position : Leader
Height : 168 cm
Weight : 47 cm
Blood Type : A

[​IMG]
Real Name : Kwon Eunbi
Name : Ka Zoo
Birthday : 95.09.27
Position : Dancer
Height : 163 cm
Weight : 44 cm
Blood Type : A

[​IMG]
Real Name : Lee Minjung
Name : Yeorin
Birthday : 96.01.25
Position : Vocal
Height : 168 cm
Weight : 48 cm
Blood Type : B

[​IMG]
Real Name : Ma Hayeon
Name : Ha Dy
Birthday : 96.02.20
Position : Vocal
Height : 165 cm
Weight : 44 cm
Blood Type : O

[​IMG]
Real Name : Kim Yoohyun
Name : Chai
Birthday : 96.07.25
Position : Magnae
Height : 166 cm
Weight : 45 cm
Blood Type : A
Formerly of : GP Basic






Senin, 14 Juli 2014

Ice Love (chapter 2)


Ice Love
Cast       : Park Chorong A-pink
                  Jung Taekwoon/Leo Vixx
Other cast : Vixx, A-Pink, Exo
Genre   : romance
poster by: cute hyuna


Last chap
Sekolah chorong kedatangan murid baru bernama Jung Taekwoon, wajahnya yang tampan dan kemisteriusannya membuat banyak siswi disana mengidolakannya. Tapi tidak bagi chorong yang cuek ia tidak memperdulikan kedatangan taekwoon. Akan tetapi kejadian di taman itu membuatnya mulai menyukai jung taekwoon.
---
Eunji pov
“tunggu kenapa kau menanyakan chorong eonni dia kah yang membuatmu menjadi seperti ini? Kau menyukainya?” tebak ku. Leo oppa pergi begitu saja tanpa menjawab tebakanku. Apa susahnya menjawab ‘iya aku menyukainya’ dasar ice prince. Leo oppa yang selalu menunjukan poker face-nya pulang dengan senyum yang sepertinya akan terus ada disana, di tambah lagi ia tiba-tiba menanyakan tentang chorong eonni, terlihat dengan jelas oppa kalau kau menyukainya. Tapi bagaimana bisa leo oppa menyukainya. Terus apa yang terjadi saat ia keluar tadi. Ah sudahlah hanya dia, chorong eonni dan tuhan yang tahu.
Cklek/? Sepertinya leo oppa keluar dari kamarnya. Aku langsung berpura-pura tidur dan sengaja meletakkan handphone ku di meja. Leo oppa  berjalan kearah dapur dan saat ia ingin kembali ia berjalan kearahku, tidak, ke handphone-ku. Diam-diam ku lihat leo oppa mengotak-atik handphone-ku, sepertinya aku tahu apa yang ia lakukan. Aku kembali memejamkan mataku saat ia akan berbalik dan kembali ke kamarnya.
Setelah leo oppa pergi aku langsung mengecek handphone-ku dan binggo tebakanku benar. Ia habis melihat nomor chorong eonni. Aku semakin yakin kalau kau menyukainnya oppa. Semoga kau beruntung bisa mendapatkan ice princess di sekolah kita.
Eunji pov end

Dua hari sejak kejadian di taman chorong tak pernah bertemu dengan taekwoon lagi, saat istirahat seperti ini biasanya taekwoon sudah di kepung oleh para penggemarnya, tapi tidak untuk hari ini. Chorong kehilangan nafsu makannya saat melihat kantin sepi tanpa ada taekwoon dan penggemarnya. Ia memutuskan untuk pergi ke ruang osis meneruskan pekerjaannya yang belum rampung mengingat acara pensi tinggal hitungan hari. Saat ia melewati ruang music terdengar dentingan piano serta suara merdu seorang namja. Alangkah senangnya chorong melihat namja itu adalah orang yang ia cari-cari, jung taekwoon.
‘suara yang indah’ batin chorong sambil terus memperhatikan taekwoon bernyanyi didepan pintu.
Merasa diperhatikan taekwoon menghentikan nyanyian dan permainan pianonya.
“chorong” seru taekwoon.
“ah ne sunbae a.aku hanya ingin lewat dan tak sengaja melihatmu di dalam jadi aku a.a.aku hmm.. hmm”
“masuklah” kata taekwoon sambil tersenyum.
“nne” chorong melangkahkan kakinya memasuki ruang musik, ‘aigoo senyuman itu lagi. Tarik nafas, buang, tarik nafas, buang. Bersikap seperti biasa saja chorong-ah’ batin chorong sambil terus menetralkan kembali detak jantungnya.
“hmm sunbae kenapa kau berhenti bermain?”
“mau bernyanyi bersama?” bukannya menjawab pertanyaan chorong taekwoon malah mengajaknya bernyanyi. Tanpa jawaban dari chorong taekwoon kembali memainkan piano di hadapannya.
Anjebuteo naega byeonhangeonji
Neomu babbeun saenggwal soge jichyeo isseotnabwa
But step by step I’ve realized
Nae gyeoten nal wonhago
“eoh i.ini la.lagu bi oppa ?” tanya chorong. Taekwoon hanya mengganggukan kepalanya menjawab pertanyaan chorong.
‘Nae gyeote nal wonhago eungwonhaneun niga hangsang itdeon geol
I, I wanna say these words to you
I, I, I love you’ lanjut mereka berdua
“suaramu bagus chorong-ah” puji taekwoon setelah menyelesaikan lagu mereka.
“Suaramu juga bagus sunbae hhehe”
Hening, lagi-lagi mereka tak bersuara, mereka terlalu asik dipikiran masing-masing. TENG TENG TENG. Bel tanda masuk berbunyi, keduanya keluar bersama dalam diam dan berjalan kearah kelas masing-masing.
“chorong-ah” panggil taekwoon memecah keheningan.
“nne” jawabnya. ‘tumben sekali’ pikir chorong.
“apa sepulang sekolah kau sibuk? Mau jalan bersamaku?” tanya taekwoon to the point.
“eoh? N.ne baiklah” chorong terus menundukkan kepalanya. Ia tahu pasti saat ini mukanya seperti udang rebus.
“baiklah sampai jumpa sepulang sekolah” kata taekwoon sambil mengacak-acak rambut chorong dan langsung pergi begitu saja.
***
-sepulang sekolah-
15 menit sudah Taekwoon berdiri disamping gerbang menunggu gadis yang sepertinya sudah mencuri hatinya. Entah kenapa ia enggan untuk pergi dari tempat itu walau sudah menunggu selama itu. Gadis yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang.
“hah.hah.hah, mianhae sunbae-ya, aku harus bertemu kepala sekolah terlebih dahulu, apa kau sudah lama menunggu disini?”  katanya sambil terus mengatur nafas.
“15 menit” jawabnya singkat. Chorong merutuki dirinya sendiri kenapa ia harus bertanya hal itu.
“mianhae” ucapnya menyesal.
Taekwoon berjalan kearah sepeda motor yang terparkir tak jauh darinya. Chorong hanya mengekor, tak berani mengeluarkan sepatah kata pun. “naiklah” perintah taekwoon, chorong hanya menurut dan naik ke motor taekwoon.
Taekwoon menghentikan motornya di sebuah taman, chorong baru menyadari kalau ini adalah taman yang beberapa hari lalu ia datangi dan bertemu dengan namja minim ekpresi di depannya -selain di sekolah-. Mereka pergi mengelilingi taman ini dan duduk di sebuah bangku taman yang menghadap ke danau. Dan lagi-lagi tak ada yang mengeluarkan suaranya.
“chorong eonni” panggil seorang gadis yang di temani seekor anjing. Chorong dan taekwoon menoleh ke sumber suara. Gadis itu melambaikan tangan padanya dan menghampiri chorong dan taekwoon. “eoh, ada leo oppa juga, annyeong” sapa gadis itu –namjoo- . dia adalah adik kelas chorong juga adik dari kim won shik -sahabat taekwoon-. GUK GUK GUK, anjing yang di bawa gadis itu menggonggong kearah chorong.
“AAAA namjoo singkirkan anjingmu” sontak chorong menaikkan kakinya dan memeluk taekwoon ketakutan.
“mianhae eonni aku lupa kalau kau takut anjing” kata namjoo menenangkan chorong.
Taekwoon mengambil anjing yang di bawa namjoo dan menggendong anjing itu “apa yang kau takutkan? Anjing ini lucu” kata taekwoon sambil mengelus anjing namjoo. “sunbae!” Chorong yang baru menyadari kalau taekwoon sedang menggendong anjing langsung menjauh dari taekwoon dan memeluk namjoo. Namjoo yang bingung harus berbuat apa hanya berdiri di samping chorong sambil menenangkannya dan meyakinkan chorong kalau anjingnya tidak akan menggigitnya. Saat namjoo  terus menenangkan chorong, taekwoon malah asik bermain dengan anjing namjoo. Setelah agak tenang chorong melihat kearah taekwoon, namja itu nampak akrab dengan anjing di hadapannya, terlihat jelas di raut mukanya yang biasanya datar kini terseyum, mau tak mau ia ikut tersenyum melihat namja itu tersenyum.
“eonni kau yeojachingu leo oppa?” tanya namjoo.
Chorong mengalihkan pandangannya “bukan” jawabnya singkat dan kembali memperhatikan taekwoon.
“kau menyukainya?” tanya namjoo lagi. Chorong terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab, bahkan sampai saat ini ia tak tahu bagaimana perasaannya terhadap taekwoon. Chorong hanya mengangkat kedua bahunya.
“walaupun dia dingin dia tidak sedingin yang kau pikirkan eonni, dia baik juga perhatian, kau beruntung bisa dekat dengannya” kata namjoo.
“kalian membicarakan ku?” tanya taekwoon datar.
“kau percaya diri sekali oppa. Hmm sepertinya aku harus pergi, tidak enak jika terus mengganggu orang yang sedang berkencan hhehe, annyeong” pamit namjoo. Setelah namjoo pulang mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kedai es krim dan menghabiskan waktu disana,mengenal satu sama lain dan bersenda gurau bersama.
---
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, waktu terus berjalan dan hubungan mereka bukan lagi hoobae-sunbae, bukan juga teman, kini mereka sudah menjadi sepasang kekasih, orang-orang di sekolah menyebutnya ice couple menginggat keduanya memiliki sifat yang sama-sama dingin. Mungkin orang-orang heran melihat mereka, bagaimana bisa dua manusia yang sama-sama dingin bisa menjadi sepasang kekasih, tapi inilah mereka –taekwoon-chorong-  ice couple. Hari ini tepat bulan kelima sejak mereka berpacaran.  Tidak seperti bulan-bulan sebelumnya kali ini mereka merayakan hari jadi mereka.
“sunbae” panggil chorong.
“aish chagi ini sudah bulan ke-5 dan kau tetap memanggilku seperti itu?”
“lalu aku harus memanggilmu apa? aku sudah terbiasa memanggilmu seperti itu”
“hhh, lupakan”
“baiklah baiklah, jadi aku harus memanggilmu apa? Oppa? Taekwoon oppa? Leo oppa? Chagi?”
“oke panggilan terakhir, dan jangan pernah memanggilku sunbae lagi, atau kau akan mati ditanganku arra?”
“kau mengerikan”
“tapi kau maukan sama namja mengerikan seperti ku?” goda taekwoon.
“hhh, aku menyerah kalau kau sudah seperti ini”
Keduanya tertawa dan kembali menyantap makanan mereka, malam ini akan menjadi malam terakhir mereka di bulan ini. Taekwoon serta keluarganya harus pindah ke kampung halamannya di daegu.  Sebenarnya taekwoon tak ingin pindah tapi kerena neneknya sakit keras dan salah satu permintaannya adalah agar semua anak-cucunya ada di sana, mau tak mau taekwoon ikut pindah ke daegu. Chorong terdiam membayangkan hari-hari kedepan tanpa seorang jung taekwoon di sisinya. Tak terasa air matanya mengalir begitu saja. Ia belum siap untuk menjalani LDR.
“chagi jangan menangis, kalau seperti ini aku semakin berat untuk meninggalkanmu” kata taekwoon lembut sambil menghapus air mata di pipi chorong. Taekwoon mendekatkan dirinya dengan chorong memeluk tubuh mungil yeojanya, chorong memeluk taekwoon erat dan menangis semakin keras di pelukan taekwoon.
“hey sudahlah aku terlihat seperti namja jahat sekarang” taekwoon mengangkat kepala chorong menatap mata yeoja didepannya, “dengarkan aku, aku berjanji akan selalu menghubungimu, menemuimu setiap akhir bulan, dan aku tak akan meninggalkanmu. Saranghae” taekwoon mendekatkan kepalanya memotong habis jarak di antara mereka, dan membiarkan bibirnya menempel di bibir mungil chorong. “jangan menagis lagi, kumohon” pinta taekwoon setelah melepas tautan bibirnya. “nne, nado saranghae chagi” Chorong menghapus sisa-sisa air matanya dan kembali memeluk taekwoon erat.
---
Waktu sudah menunjukan pukul 1 malam tapi chorong belum bisa untuk tertidur. Bayangan taekwoon terus ada dalam pikirannya, mengingat semua yang mereka lewati  beersama, mulai dari awal mereka bertemu, kejadian di taman, kencan yang gagal karena seekor anjing, saat taekwoon menyatakan perasaannya dan semua yang mereka lewati bersama.
-flashback-
Chorong pov
Drrttdrrtdrrt, getar dari ponselku, langsung kusambar ponselku.
-namja es
Malam chorong-ah
Tumben sekali pikirku saat melihat pesan dari taekwoon sunbae.
-chorong
Malam juga sunbae
Balasku, tak butuh waktu lama ponselku kembali bergetar
-namja es
Kau sedang apa?
-chorong
Bosan
Balasku seadanya
-namja es
Bosan kenapa? Hmm mau bermain?
­-chorong
Main? Main apa?
-namja es
Truth or dare
-chorong
Baiklah
Kami pun bermain truth or dare, untunglah ada taekwoon sunbae yang mengajakku bermain kalau tidak aku bisa mati kebosanan di kamar ini. Satu yang membuatku terkejut saat aku tak segaja memberikan dare untuk menyanyikan lagu untukku.
Just be my girls friend my girl friend my girl friend my girl
Be my girls friend my girl friend my girl friend my girl

Narang sagyeojullae neorang haengbokhallae
Just be my girls friend my girl friend my girl friend my girlfriend
Di sebrang sana ia bernyanyi, detak jantungku berdetak cepat. Chorong ah apa yang terjadi padamu bukankah ia hanya menjalankan tentangan yang kau berikan.
“so, wanna be my girlfriend?” tanyanya setelah selesai menyanyikan lagu itu.
“eoh, nggg.nggg. ini serius sunbae atau hanya permainan? Bahkan aku belum memilih truth or dare” jawabku polos
“aku serius rongie” katanya lembut.
Aku menggigit bibirku, ini terlalu cepat. Aish ottae? Aku mengacak rambutku frustasi, tak tahu harus menjawab apa.
“aku tahu ini terlalu cepat, dan aku tak akan memaksamu untuk menjawabnya sekarang” lanjut taekwoon sunbae.aku menghembutkan nafas lega setidaknya aku bisa memikirkan jawaban yang tepat.
-flashback end-
Truth or dare, permainan yang paling mengesankan bagiku, berbeda dengan orang lain dengan permainan ini ia menyatakan perasaannya padaku. Jung taekwoon namja es yang sangat perhatian dia memiliki cara tersendiri dalam menunjukkan rasa perhatiannya. Walaupun hubungan kami terlihat datar tapi sebenarnya tidak begitu. Diantara dua buah hati yang seperti es ada cinta yang membuat es itu meleleh dan tidak akan membiarkannya kembali membeku. Ya aku yakin itu dan dia tak akan meninggalkanku walau jarak memisahkan kita. Aku yakin itu.

Minggu, 06 Juli 2014

FF ICE LOVE (chapter 1)




Ice Love
Cast     : Park Chorong A-pink
              Jung Taekwoon/Leo Vixx
Other cast : Vixx, A-Pink, Exo
Genre  : romance
Disclaimer  : cast milik manajemen sama orang tuanya. ff murni buatan saya. 

my first ff \('-')/ huhahuha/? sebenernya ini ff semacem ceritain kisah cinta author sendiri /eaaa/ cuma beda diawalnya aja. okay selamat baca, hope you like it

--- 
Seorang gadis cantik  berambut coklat panjang, dengan mata karamel, bibir cherry yang indah, kulit putih susu tetapi satu kekurangannya yaitu sifatnya yang dingin. Walaupun sifatnya yang dingin ia tetap menjadi primadona di sekolahnya. Bagaimana tidak ia ketua osis, ketua dance juga ketua hakpido di sekolahnya. Gadis cantik itu bernama Park Chorong. Sekarang gadis itu sedang di mejanya yang penuh dengan berkas yang harus ia periksa sebelum ia berikan kepada kepala sekolah.
“chorong sunbae bagaimana ini kepala sekolah tidak membolehkan kita membuat acara pensi di sekolah” kata lee jaehwan.
“aish waktu kita tinggal dua minggu lagi dan apa kau bilang kita tidak dibolehkan membuat acara di sekolah?? Ayolah kau hanya perlu meyakinkannya saja, apa susahnnya” jawab chorong yang masih sibuk dengan berkas-berkas di mejanya.
“aku dan panitia lain sudah mencobanya dan kepala sekolah tetap tidak memperolehkannya” jawab  jaehwan menyesal.
Chorong bangkit dari duduknya dan segera berjalan ke ruang kepala sekolah tanpa memperdulikan jaehwan yang masih berdiri di depan mejanya. Apa susahnya meminta persetujuan kepala sekolah sampai-sampai harus dia yang turun tangan, pikir chorong. Sesampainya di ruang kepala sekolah chorong segera masuk kedalam tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.
“ap..pa. Ah jweosonghamnida kepala sekolah”. Chorong segera mengganti pangilannya setelah mengetahui ada tamu yang menemui Appanya. Appa? Ya tak ada yang salah dengan panggilan tersebut, karena chorong adalah anak dari kepala sekolah. Tak ada satu pun murid yang tahu hal ini karna chorong menyembunyikannya. Ralat chorong hanya tak ingin mereka mengira semua yang ia dapat karena ia anak dari kepala sekolah, semua bisa ia dapat murni karena jerih payah dan kemampuannya.
“ah chorong kebetulan sekali, kenalkan ini jung taekwoon siswa baru tolong antarkan dia ke kelas 12-A” perintah kepala sekolah park.
“tapi kepala sekolah ada yang ingin saya bicarakan” kata chorong.
“kau bisa kembali lagi kesini setelah mengantar jung taekwoon” kata kepala sekolah memotong kata-kata chorong. Chorong yang tidak terima hanya bisa memanyunkan bibirnya.
“baiklah, kajja” chorong segera keluar dan berjalan ke kelas 12-A.
Saat keluar dari ruang kepala sekolah banyak siswi yang melihat kearah mereka, tidak lebih tepatnya kearah taekwoon. Melihat dengan mata berbinar seolah mereka melihat seorang pangeran. Berlebihan? Sepertinya tidak untuk seorang namja tinggi, tampan, bertubuh atletis, dan mengeluarkan aura misterius/?.
‘siapa namja itu? dia kelas berapa? Apa dia anak baru? Siapa namanya? Aaa dia tampan, apa dia punya pacar?’ seperti itu lah yang siswi-siswi itu lontarkan ketika melihat seorang jung taekwoon.
“ini kelas mu” seru chorong saat sampai di kelas 12-A. Taekwoon langsung masuk kelas tanpa berkata apapun pada chorong. Chorong yang merasa tidak di hargai hanya bisa melihat taekwoon dengan death glare-nya.
“apa-apaa namja itu bahkan dia tidak mengucapkan terima kasih karena sudah ku antar ke kelasnya” chorong terus mengoceh sepanjang jalan tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya.
***
Sudah hari ketiga sejak kepindahannya dan semakin banyak pula penggemar taekwoon, sepertinya ia akan menjadi bintang di sekolah ini. Fans-fans taekwoon terus mencoba mendekatinya tapi tak seorang pun yang mendapat respon dari taekwoon. Seperti saat ini taekwoon terus saja di kelilingi  gadis-gadis.
“apa-apaan mereka seperti melihat idol saja”, sindir chorong.
“ya dia memang seperti seorang idol, aku yakin kalau dia ikut audisi idol pasti lolos” ucap bomi yakin.
“seyakin itu kah?? Memangnya kau sudah mendengar suaranya, melihat dancenya, atau melihat dia berakting sebelumya??”
“belum T.T bahkan mereka saja jarang melihatnya berbicara, jangankan untuk berbicara tersenyum saja sepertinya sangat sulit baginya. Aaahh ice prince, kapan aku bisa mengajakmu bicara dan melihat senyumanmu??”, chorong yang mendengar celotehan bomi hanya memutar bola matanya.
“leo oppa” pangil seseorang kearah kerumunan gadis-gadis di depan chorong. Gadis cantik berambut panjang yang merupakan ketua grup vocal di sekolahnya tanpa ragu menghampiri namja di dalam kerumunan itu. Taekwoon segera keluar dari kerumunan dan langsung pergi menemui sang gadis. Gadis-gadis di sekitar namja itu menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Seolah bertanya apa hubungan mereka, apa mereka pacaran. Dua orang itu langsung pergi mencari bangku kosong yang tersisa di kantin.
“oppa bogoshipo, kenapa kau tidak pulang ke rumah saja?? Kau tidak merindukan ku eoh??” gadis itu langsung memeluk namja di depannya.
“jung eunji-ya aku juga merindukanmu, bukannya oppa tidak mau pulang ke rumah hanya saja oppa mau mandiri” jawab taekwoon membalas pelukan eunji.
“dan kau kemana saja tiga hari ini, kenapa aku baru melihatmu sekarang?” lanjut taekwoon.
“aku tidak kemana-mana, aku sedang bersiap-siap dengan grup ku untuk mengisi acara tengah semester nanti oppa saja yang terlalu sibuk mengurusi fans-fans mu sampai aku saja di lupakan” jawab eunji sambil  memanyunkan bibirnya kesal.
“mianhae baby, aigoo kau semakin jelek seperti itu” ejek taekwoon sambil mengacak-acak rambut eunji.
“aaa oppa, kau yang jelek, leo oppa jelek leo oppa jelek leo oppa jelek”, ejek eunji dan di sambut death glare dari fans taekwoon.
“Hmm sepertinya aku harus segera pergi oppa atau aku akan di amuk fansmu. Jangan lupa pulang ke rumah nanti, awas saja kalau tidak pulang kau akan mati di tangan ku, eomma appa merindukanmu” kata eunji dan langsung pergi menghindari tatapan tajam fans taekwoon.
Chorong dan bomi yang sedari tadi memperhatikan eunji dan taekwoon menatapnya bingung, bukankah taekwoon jarang sekali berbicara bahkan dengan teman sebangkunya. Apa hubungan mereka berdua, mereka terlihat sangat akrab. Bomi langsung menarik chorong dan pergi ke ruangan grup mereka meminta penjelasan dari eunji tentang hubungannya dengan taekwoon.
“eunji-ya apa hubunganmu dengan taekwoon sunbae? Kenapa kau terlihat akrab dengannya? Bagaimana bisa kau bicara dengannya? Teman sebangkunya saja tak pernah di ajak bicara :3 aaaa aku juga ingin bicara dengannya. Tunggu apa hubunganmu dengannya? Jangan bilang kalau kau yeojachingunya? Aaaa eunji jelaskan padaku sekarang” tanya bomi bertubi-tubi sambil terus mengoyang-goyangkan tubuh eunji.
“eonni tolong aku” kata eunji yang badannya masih di goyang-goyangkan bomi.
“bomi-ya hentikan, bagaimana bisa eunji menjawab semua pertanyaanmu kala kau terus menggoyangkan badannya =_=” perintah chorong.
“hhehe mianhae eunji-ya aku hanya shock dengan semua yang aku lihat di kantin tadi” bomi segera menghentikannya.
“sepertinya kau salah satu fans si ice prince itu, aku jadi takut untuk mengatakannya. Sebenarnya aku yeo..” ucap eunji memutus perkataannya.
“haaahh yeojachingunya? Eonni pegangi aku sepertinya aku akan pingsan, eonniii” kata bomi hyperbola.
“aku yeo….”
“aku yeodongsaeng-nya” lanjut eunji dengan cengirannya. Bomi bernafas lega mengetahui eunji bukan yeojachingu taekwoon sunbae.
***
“noona-ya, chanyeol hyung bilang kalian mau jalan-jalan jiyu ikut noona” chorong yang sedang bersantai dikamar mengernyitkan dahinya bingung, sejak kapan adik sepupunya itu datang kerumah dan apa katanya jalan-jalan?
“CHANYOL-AH” teriak chorong.
“hhehe ayo noona kita pergi, sudah lama kita tidak pergi bersama”
Chorong pov
Sepertinya sudah lama sekali aku tidak ke taman ini, semenjak eomma meninggal 1 tahun lalu aku tak pernah lagi menginjakkan kaki ku di taman ini. Aku merindukan masa-masa saat kami sekeluarga pergi kesini bermain bersama, duduk di atas rerumputaan sambil bencengkrama. Eomma aku merindukanmu. Tak terasa air mataku turun begitu saja.
“noona” panggil chanyeol saat melihat aku meneteskan air matanya. Sepertinya ia tahu apa yang aku pikirkan. Ia langsung menghampiriku, memberikanku pelukan hangat. Tangisanku pecah saat chanyeol memelukku. Chanyeol semakin mempererat pelukannya. Dia sangat tahu diriku, saat aku bersedih dia selalu memelukku. Membiarkanku menangis di dadanya sampai aku tenang. Saat seperti ini aku selalu berfikir dialah kakaknya, aku senang memiliki saudara sepertimu.
“kenapa kau menangis noona? Merindukan eomma? Kalau begitu sama, aku juga merindukan eomma” katanya lembut saat aku mulai tenang.
“tapi aku tidak menangis sepertimu, huh kau cengeng noona” ledeknya.
“yaa!” aku memanyunkan bibirku tidak setuju, aku hanya merindukan eomma apa salahnya menangis?
“kau harus ingat eomma tak suka anaknya jadi cengeng” kata chanyeol seolah bisa membaca pikiranku.
“cepat hapus air matamu, kau tahu wajahmu semakin jelek saat menangis seperti itu” lagi-lagi dia meledekku. Tanpa babibu aku langsung melayangkan tanganku kekepalanya. PLETAK.
“aaah, appo noona”
“rasakan, siapa suruh megataiku”
“tapi itu kenyataan noona, kau memang cengeng” dia berlari menghidari tanganku yang hampir mendarat di kepalanya lagi.
“ya chanyeol jangan lari” aku langsung bangkit dan mengejarnya.
Setelah kelelahan karena terus mengejar chanyeol aku rebahkan badanku diatas rerumputan sambil menatap langit sore kota seoul. Tunggu seperti ada yang ku lupakan tapi tak tahu apa? Aku kembali mengingat apa yang aku lakukan tadi. Pergi ketempat ini bertiga melihat chanyeol dan ziyu bermain bola bersama dan …. “ziyu” teriakku saat ingat yang ku lupakan itu ziyu. Aku segera bangkit dan mencari bocah kecil itu. Mataku tertuju pada dua orang yang sedang bermain bola. Syukurlah dia tidak pergi kemana-mana. Ku hampiri mereka.
“ahh noona kau sudah baikkan? Hmm noona maaf aku harus pergi kau mau tetap disini atau pulang?” tanya chanyeol
“aku masih ingin disini chanyeol-ah, pergilah dan ziyu tak apa bersamaku”
“baiklah, aku pergi noona bye”
“ne hati-hati chanyeol-ah”
Aku melihat ziyu yang sepertinya tak rela di tinggalkan bersama ku “hmm ziyu noona bosan tak apa kan menemani noona disini, tenang noona akan traktir es krim”
“benarkah? Yeeeyy ayo kita beli es krim noona” ziyu berlari meninggalkan ku menuju toko es krim yang ada di sebrang taman. Tapi belum sampai di sebang kulihat motor melaju kencang kearah ziyu. Suara rem dari motor itu terdengar di telingaku. Tubuhku melemas, bahkan untuk berdiri aku tak mampu. Melihat kejadian itu saat ziyu hampir tertabrak motor karna kelalianku, untung seorang namja dengan cepat menarik tangan ziyu dan membawanya ke tepi jalan. Namja itu menghampiri pengemudi motor dan mereka nampak berbicara entah apa yang ia bicarakan, setelah selesai namja itu dan ziyu menghampiri ku, langsung ku sambar tubuh kecil ziyu kupeluk erat tubuh mungilnya tak ingin sesuatu yang lebih buruk terjadi padanya. Kulihat wajah namja yang menolong ziyu.
“aah taekwoon sunbae? Sunbae-ya terima kasih banyak telah menolong adikku” tanpa kusadari aku memeluknya erat.
“n.ne cheonma” ucapnya risih sambil melepaskan pelukanku.
“ngg, mianhae sunbae-ya” kataku gugup sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal. Tak ada yang memulai pembicaraan baik aku maupun taekwoon sunbae. Suasana berubah menjadi canggung setelah aku –secara tak sengaja- memeluknya. Aah aku benci suasana ini.
“noona-hyung” panggil ziyu. Aah ziyu malaikat kecilku, penyelamatku dari suasana tak mengenakan ini, noona janji akan mentraktirmu es krim dua kali lipat.
“nne” seru kami bersamaan.
“kalian lucu, apa kalian saling mengenal noona hyung?”
“nne noona mengenalnya, sunbae pindahan yang memiliki banyak fans tapi tak pernah terlihat bicara kecuali pada adiknya, eunji noona”
“…” taekwoon sunbae hanya menatapku bingung.
“aku dan eunji itu satu grup jadi aku tahu itu. Seharusnya kau lebih peka terhadap sekelilingmu. Dasar namja es” PLETAK, sebuah pukulan mendarat dengan mulus di kepala ku.
“yaa! Appo” teriakku sambil mengelus-elus kepalaku.
Chorong pov end.
Sudah setengah jam mereka bersama tapi tidak ada yang memulai pembicaraan. Chorong terlalu gengsi untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu sedangkan taekwoon semua orang sudah tahu kalau dia jarang bicara kalau tidak ada yang memulainya, lagi pula saat ini taekwoon terlalu sibuk bermain dengan ziyu. Chorong memperhatikan taekwoon yang sedang bermain bersama ziyu, dan chorong baru sadar taekwoon tidak sedingin yang ia pikirkan. Merasa bosan akhirnya chorong memutuskan untuk memulai pembicaraan.
“sunbae” seru chorong
“hmm” sahut taekwoon tanpa melihat kearahnya.
“ani” jawab chorong dingin ketika tahu respon dari taekwoon seperti itu. Segera ia hapus pemikirannya tadi. ‘kenapa aku bisa berpikir seperti itu, apanya yang lembut -_-‘ batin chorong.
Tak terasa hari sudah sore, chorong dan ziyu harus segera pulang sebelum orang tua mereka pulang.
“sunbae sepertinya aku dan ziyu harus segera pulang sebelum orang tuaku mengoceh karna pulang malam. Terima kasih sudah menolong ziyu tadi, kalau tidak ada sunbae entah apa yang akan terjadi pada ziyu, sekali lagi terima kasih sunbae”
“hmm”
‘tidak ada kah kata lain yang bisa kau ucapkan selain hmm sunbae? -_-‘ batin chorong.
“hmm, annyeong sunbae” chorong berbalik tapi saat berbalik ia kehilangan keseimbangannya, untungnya ada taekwoon. Chorong terjatuh di pelukan taekwoon, mata mereka saling bertemu. DEG, detak jantung chorong berdetak lebih cepat dari biasannya saat ia melihat mata taekwoon. Cukup lama mereka saling bertatapan sampai ziyu menyadarkan mereka.
 “hyung kapan-kapan kita main lagi ya annyeong”
“ng.ng.ng a.annyeong sunbae”
“ne, annyeong ziyu annyeong chorong-ah” jawab taekwoon disertai dengan senyuman yang tulus.
Diperjalanan pulang chorong terus saja senyum-senyum sendiri seperti anak kecil mendapat mainan baru. Tatapan dan senyuman seorang jung taekwoon yang pertama kali ia lihat lah penyebabnya.
Taekwoon pov
Chorong kehilangan kseimbanganya, segera ku tanggkap tubuh mungilnya. Mata kami bertemu cukup lama. DEG, aah apa ini? kenapa jantungku berdetak cepat saat melihat matanya.
 “hyung kapan-kapan kita main lagi ya annyeong”
“ng.ng.ng a.annyeong sunbae” katanya seperti gugup, kau lucu chorong seperti itu.
“ne, annyeong ziyu annyeong chorong-ah” kataku sembari tersenyum padanya.
Diperjalanan pulang aku selalu tersenyum saat terbayang matanya yang indah dan kelakuannya saat gugup. Dia sangat lucu seperti anak kecil. Aah taekwoon-ah jangan bilang kalau kau mulai menyukainya. Tapi bagaimana mungkin aku tidak menyukainya, dia cantik, lucu, pintar, ketua osis, hakpido juga dance disekolah, ya walaupun sifatnya yang cuek sedikit menjengkelkan tapi aku tetap menyukainya dan kurasa hanya orang bodoh yang tidak menyukainya.
Sesampainya di rumah aku melihat eunji sedang bersantai di ruang keluarga.
“nji-ah” sapaku sambil duduk di sebelahnya.
“kau terlihat bahagia sekali, apa yang terjadi saat kau pergi oppa bukankah tadi kau sedang badmood?” tanya eunji.
“hmm chorong, kau dekat dengannya bukan? Menurutmu dia seperti apa?”
“dia baik walau terkadang juga dia menjengkelkan”
“menjengkelkan bagaimana?”
“tunggu kenapa kau menanyakan chorong eonni dia kah yang membuatmu menjadi seperti ini? Kau menyukainya?” tebak eunji. Aku enggan menjawab tebakan eunji tadi. Tapi sepertinya aku memang menyukainya. Aku segera pergi ke kamarku tanpa memperdulikan eunji yang masih mengoceh itu.
---

gimana?? aneh? harap maklum ya saya penulis amatir yang baru mencoba membuat fanfic. okey ditunggu C-L-nya ^^